Skip links

Strategi Making Indonesia 4.0 dalam Revolusi Industri (Industrial Revolution) 4.0

Indonesia juga punya strategi! – Perkembangan teknologi begitu pesat, para ahli dunia pun membuat garis waktu tentang perkembangan teknologi. Dimulai dari tahun 1784, revolusi industri (industrial revolution) 1.0 yang ditandai dengan penggunaan mesin uap dalam industri. Selanjutnya, revolusi industri (industrial revolution) 2.0 mulai tahun 1870 ditandai dengan penggunaan mesin produksi massal tenaga listrik/BBM. Lalu, mulai tahun 1969 mengalami revolusi industri (industrial revolution) 3.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi informasi dan mesin otomasi, ditemukannya komputer. Selanjutnya, revolusi industri (industrial revolution) 4.0 mulai tahun 2011 yang dikemukakan oleh ekonom terkenal asal Jerman, Prof. Klaus Schwab dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan ditemukannya mesin terintegrasi jaringan internet dan teknologi digital.

Adanya revolusi  industri (industrial revolution) 4.0 ini, banyak tatanan kehidupan masyarakat lama dunia berubah. Beberapa pilar yang akan menopang terciptanya ekosistem dari industri 4.0 yaitu Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), teknologi robotik dan sensor, human machine interface, dan teknologi 3D printing. Akan terjadi pula perubahan tren pekerjaan pada tahun 2021-2025. Hal ini menyebabkan penurunan pada beberapa jenis pekerjaan diantaranya yaitu staf akuntan, resepsionis, ahli las, operator mesin, sopir truk, agen travel, pekerjaan pengantar koran, teller bank, dan kasir yang telah digantikan oleh teknologi. Beberapa jenis pekerjaan yang justru mengalami peningkatan yaitu pemeliharaan dan instalasi, analis data, tenaga medis, perancangan software dan game online, perancangan dan pengendali mesin otomasi, dan artificial intelligence programmer.

Baca juga: 10 Skill yang Wajib Dimiliki di Era Revolusi Industri 4.0

Di Indonesia sendiri, Kementerian Perindustrian telah menyusun inisiatif sebuah peta jalan (roadmap) “Making Indonesia 4.0” yang terintegrasi untuk mengimplementasikan beberapa strategi dalam memasuki Fourth Industrial Revolution. Inisiatif Making Indonesia 4.0 ini memberikan potensi untuk melipatgandakan produktifitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan mengangkat pangsa pasar ekspor global.

Making Indonesia 4.0 disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendidikan. Adanya keterlibatan dari berbagai pemangku ini diharapkan dapat memperlancar jalannya implementasi industri 4.0 di Indonesia yang telah dirancang sejak dua tahun lalu.

Pencapaian visi Indonesia adalah menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang sehat, PDB terus naik sebanyak 11 tingkat dari posisi 27 pada tahun 2000 hingga posisi 16 pada tahun 2016, hal ini terjadi karena adanya konsumsi dan investasi domestik yang kuat.  Terdapat lima bidang industri yang menjadi fokus utama yaitu industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri kimia, industri elektronika, dan industri tekstil dan pakaian jadi.

Berikut 10 strategi Making Indonesia 4.0:

  1. Perbaikan alur aliran material

Indonesia bergantung pada impor bahan baku maupun komponen yang bernilai tinggi, di sektor kimia, logam dasar, otomotif, dan elektronik. Indonesia akan memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas produksi dan percepatan adopsi teknologi.

  1. Mendesain ulang zona industri

Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri termasuk menyelaraskan peta jalan sektor yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0 secara geografis, serta peta jalan untuk transportasi dan infrastruktur. Indonesia juga akan mengevaluasi zona-zona industri yang ada dan membangun satu peta jalan zona industri yang komprehensif dan lintas industri.

  1. Peningkatan kualitas SDM

SDM merupakan hal paling penting guna kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0. Indonesia berencana merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics). Hal ini dilakukan guna menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang.

  1. Pemberdayaan UMKM

Hampir 70% tenaga kerja Indonesia bekerja untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemerintah Indonesia mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun platform e-commerce untuk UMKM, petani dan pengrajin, membangn sentra-sentra teknologi (technology bank) dalam rangka meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi, dan memberikan dukungan mentoring untuk mendorong inovasi.

Baca juga: Website Company Profile Murah dan Berkualitas

  1. Menerapkan insentif untuk investasi teknologi

Pemerintah Indonesia akan mendesain ulang rencana insentif adopsi teknologi, misalnya subsidi, potongan pajak perusahaan, dan pengecualian bea pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk menerapkan teknologi 4IR. Indonesia akan meluncurkan dana investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan investasi dan inovasi dalam bidang teknologi canggih.

  1. Pembentukan ekosistem inovasi

Ekosistem investasi merupakan hal penting dalam keberhasilan Making Indonesia 4.0. Pemerintah Indonesia akan mengembangkan cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan mengoptimalkan regulasi terkait, seperti perlindungan hak atas kekayakaan intelektual dan insentif fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas sektor pelaku usaha swasta/BUMN dengan universitas.

  1. Menarik investasi asing

Indonesia akan aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat uatama dan menawarkan insentif yang menarik dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional.

  1. Harmonisasi aturan dan kebijakan

Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan harmonisasi untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi pembuat kebijakan yang erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah.

  1. Membangun infrastruktur digital Indonesia

Indonesia akan mempercepat pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan digital capabilities dengan kerjasama pemerintah, publik, dan swasta untuk dapat berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband. Indonesia akan menyelaraskan standar digital sesuai dengan norma-norma global, guna mendorong kolaborasi antar pelaku industri sehingga dapat mempercepat transformasi digital.

  1. Akomodasi standar keberlanjutan (sustainability)

Indonesia melihat tantangan keberlanjutans sebagai peluang untuk membangun kemampuan keberlanjutan berbasis teknologi bersih, EV, biokimia, dan energi terbarukan. Indonesia akan berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan pada masa mendatang, mengidentifikasi aplikasi teknologi dan peluang pertumbuhan ramah lingkungan, serta mempromosikan lingkungan yang kondusif (termasuk peraturan, pajak, subsidi) untuk investasi yang ramah lingkungan.

Nah, itulah 10 strategi Making Indonesia 4.0 dalam menghadapi Revolusi Industri (Industrial Revolution) 4.0. Semoga bermanfaat.

Referensi:

Kementerian Perindustrian , Kementerian Kesehatan

Massepe, Andi Nur Bau. Making Indonesia 4.0 Babak Baru Industri Kita. 2018. Research Gate Publication.

Leave a comment